NEWS  

Teman Karaoke Kades yang Terjaring Razia Reaktif Covid-19

Ilustrasi pasien yang dijemput ambulans. (FOTO: KOMPAS.COM)

PANGKEP, MM – Tiga warga Maros yang kena razia tim Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Pangkep karena berkerumun di kafe karaoke menjalani serangkaian tes kesehatan. Salah satunya rapid test diagnostic (RTD).

Hasilnya, seorang di antara mereka dinyatakan reaktif dan diminta segera menjalani isolasi mandiri.

MataMaros.com belum mendapatkan nama warga yang reaktif Covid-19 itu. Namun, sudah dipastikan bukan Mulyadi, Kepala Desa Tuppabiring, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros yang ikut terjaring dalam razia tersebut.

Humas Polres Pangkep, Aipda Agus Salim membenarkan bahwa ada yang reaktif. Dari tujuh orang yang diamankan (empat di antaranya wanita pemandu lagu), hanya satu yang menunjukkan hasil seperti itu.

“Kita sudah koordinasikan dengan tim gugus asal daerah mereka. Bahwa ada satu orang warga maros yang terjaring di Pangkep saat pesta miras dengan indikasi positif Covid-19. Hal ini ditunjukkan dari hasil RDT-nya reaktif,” ujarnya, Senin, 1 Juni 2020.

Mulyadi kedapatan berpesta miras bersama dua orang rekannya, ditemani para wanita pemandu lagu Kafe Wara, di Kelurahan Mappasaile, Kabupaten Pangkep, Jumat, 29 Mei 2020.

Mereka terjaring patroli rutin tim Covid-19 Kabupaten Pangkep. Tim gabungan curiga ada kegiatan di kafe tersebut karena pintu tertutup padahal ada banyak kendaraan yang parkir di depan pintu.

Hingga saat ini Pemkab Maros belum menyatakan sikap mengenai terjaringnya salah satu kades dalam razia tim Covid-19 kabupaten tetangga, plus tindakan melakukan pesta minuman keras.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maros, dr Syarifuddin, membenarkan informasi adanya seorang yang reaktif. Bahkan yang bersangkutan langsung dijemput ambulans.

Rencananya, warga tersebut diarahkan untuk mengikuti program duta Covid-19 Pemprov Sulsel. “Ternyata yang bersangkutan tidak mau ke hotel. Jadi isolasi mandiri di rumahnya,” ungkap Syarifuddin.

Terkait identitas rekan kades Tupabiring tersebut, tim gugus mengaku belum tahu juga detailnya. Termasuk alamat pastinya. Belum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Saya belum ada info. Belum masuk ODP karena tidak ada gejala,” kata Syarifuddin. (fik)