MAROS, MM – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maros masih mengantisipasi penularan virus di pasar. Apalagi sudah ada tiga pedagang yang terkonfirmasi positif.
Mereka berasal dari Kecamatan Turikale, Mandai, dan Tanralili. Ketiganya merupakan pedagang kain, ayam, dan ikan.
“Yang jelas, pedagang pasar sudah ada (positif). Tetapi saya tidak tahu apakah terjaring dari tes rapid test massal atau tidak,” kata dr Syarifuddin, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maros, Jumat, 12 Juni 2020.
Karenanya, tim gugus gencar melakukan screening di pasar-pasar. Adapun yang telah disasar, seperti Pasar Panjallingan, Barandasi, Camba, Pakalu, Simbang, Diccekang, Batangase, Bulu-bulu, dan Tempat Pelelangan Ikan Labuang.
dr Syarif, sapaan karib dr Syarifuddin, mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi anjuran pemerintah. Tetap pakai masker, jaga jarak, dan membiasakan cuci tangan pakai sabun.
“New normal, tetapi dengan protokol kesehatan,” imbuh kabid pelayanan Dinkes Maros ini.
Adapun total kasus positif Covid-19 di Maros kini menembus angka 100. Tercatat 23 penambahan pasien sejak new normal diberlakukan, Senin, 8 Juni lalu.
“Memang ada saja muncul klaster-klaster, seperti sekarang sudah ada beberapa positif penjual di pasar, (kompleks) ATKP, dan perjalanan dari luar,” kata Syarif.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Mandai, dr Irnayanti, mengungkapkan, memang ditemukan pedagang yang positif Covid-19 dari hasil rapid test massal di Pasar Batangase. Dari 94 orang yang ikut pemeriksaan, 7 reaktif.
“Satu orang yang lanjut di-swab. Positif,” jelasnya. (abr)
