MAROS, MM – Kabupaten Maros kini punya sentra oleh-oleh. Balla Mabalanca namanya. Lokasinya di Tumalia, Jalan Poros Maros, di gedung milik pemerintah daerah. Eks kantor Dinas Pendidikan Maros.
Balla Mabalanca menampung produk-produk UMKM di Maros. Macam-macam. Mulai dari keripik singkong, keripik tempe, keripik jamur, abon ikan bandeng, jahe, sarabba, bolu kambu, hingga baju kaus, sepatu, dan pot.


Meski menjadi fasilitator, kata Mohamad Nuzuly Ras, Kepala Seksi Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Maros, Balla Mabalanca tidak mengambil keuntungan dari UMKM.
“Makanya harga barang-barang di sini terjangkau. Sama saja dengan harga produk itu di tempat asalnya. Dengan begitu tidak merusak harga pasaran juga,” ujar Nuzuly, Rabu, 13 Januari 2021.
Pemasok barang di Balla Mabalanca, sebutnya, 100 persen UMKM Maros. Sekarang sudah tercatat 35 UMKM yang memasukkan produknya.
Bahkan rencananya Balla Mabalanca akan memberikan kesempatan kepada UMKM untuk berjualan di depan gedung. Bakal ada boks-boks jualan. Kafe juga akan dibuat di lantai 2 gedung tersebut.
“Ada juga rencana Pak Kadis untuk memasukkan tiket (Kawasan Wisata Alam) Bantimurung. Jadi tiketnya bisa dibeli di sini. Apalagi kalau grup, pasti bisa dapat diskon,” tambahnya.
Sejak diresmikan Bupati Maros, Hatta Rahman, 30 Desember 2020, Balla Mabalanca memang terus berbenah. Promosi akan digencarkan. Targetnya menjadi tujuan utama para turis untuk berbelanja buah tangan.
Sebelumnya, Kabid Ekonomi Kreatif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Maros, Andi Yuliana Hatta mengatakan, Balla Mabalanca akan terus dikembangkan serius.
“Kita bahkan akan tempatkan petugas khusus. Sekarang lagi proses rekrutmen pegawai. Kita buka lowongan terbuka,” ujarnya.
Saat ini masih staf Disbudpar Maros yang jadi petugas toko. Makanya jam operasional Balla Mabalanca masih mengikuti jam kerja Pemda.
Nanti jika sudah ada pegawai, imbuh Yuliana, jam operasional toko bisa lebih lama. (ast)