NEWS  

Salut… Warga Maros Berbondong-bondong Bawa Bantuan untuk Pengungsi Asal Mamuju

Anak-anak asal Mamuju menonton televisi di rumah kerabat mereka di Ballu-ballu, Maros, yang sekaligus jadi tempat pengungsian mereka saat ini. (FOTO: MUHAMMAD YUSUF/MATAMAROS.COM)

MAROS, MM – Begitu mengetahui ada 15 orang pengungsi asal Mamuju, Sulbar, yang datang ke Maros, warga berbondong-bondong datang membawa bantuan.

Selain perseorangan, bantuan berupa kebutuhan sehari-hari untuk tujuh orang dewasa, tujuh anak-anak, dan satu balita usia 3 bulan, itu juga datang dari beberapa lembaga sosial.

Lima belas orang itu tinggal sementara di rumah kerabat mereka yang bernama Suhardi di Lingkungan Ballu-Ballu, Kelurahan Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros.

Tuan rumah sebenarnya masih menyanggupi kebutuhan kerabat yang datang setelah trauma karena peristiwa gempa itu. Apalagi, mereka memang masih terikat hubungan keluarga. Namun dia juga tak kuasa membendung solidaritas yang datang. Dia pun berterima kasih atas kesetiakawanan yang ditunjukkan masyarakat Maros itu.

Yusran, salah seorang pengungsi, juga mengaku bersyukur bisa keluar dari Sulbar. Setidaknya bisa merasa lebih aman. Dia dan keluarga pun belum punya rencana balik. Masih trauma.

Dia menceritakan, tidak sedikit keluarganya yang luka-luka bahkan meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan gedung.

“Ada sepupu dan keluarga lain yang masih sempat kami dengar kabarnya setelah gempa,” ungkapnya kepada MataMaros.com, Rabu, 20 Januari 2021.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Maros, Prayitno, membenarkan kedatangan pengungsi tersebut. Dia mengaku tengah melakukan upaya pendataan kepada seluruh pengungsi yang datang ke Maros.

“Saat ini kami assesment dulu. Kita data apa-apa saja kebutuhannya,” singkatnya. (suf)