MAKASSAR, MM – BUMN sedang menggalang program donor plasma bagi penderita Covid-19. Dari Sulawesi Selatan, PT Semen Tonasa memberi dukungan penuh.
Dua karyawan PT Semen Tonasa berhasil lolos dalam program Donor Plasma BUMN untuk Indonesia yang digelar oleh Kementerian BUMN kerja sama PMI secara serentak di 34 provinsi di Indonesia.
Donor Plasma BUMN untuk Indonesia dipusatkan di Kantor Pertamina Jakarta, Senin, 8 Februari 2021. Dihadiri Menteri BUMN, Erick Thohir dan Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla serta sejumlah direksi perusahaan BUMN.
Dari 12 penyintas Covid-19 dari berbagai perusahaan BUMN di Sulsel yang diseleksi pada Sabtu (6/2/2021), terdapat dua orang yang dinyatakan lolos. Keduanya karyawan PT Semen Tonasa; Muh Yasin dan Tohirin.
Selanjutnya, kegiatan Donor Plasma BUMN untuk Indonesia ini akan dilanjutkan pada Senin 15 Februari 2021 mendatang.
Dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen di kalangan Kementerian BUMN, PT Semen Tonasa turut serta.
Direktur Utama PT Semen Tonasa, Mufti Arimurti menegaskan dukungan sepenuhnya. Termasuk pada peluncuran gerakan nasional hari ini yang di Makassar dilakukan di UTD PMI Cabang Makassar, Jalan Kandea, Makassar.
“Kami akan mengarahkan sumber daya yang dimiliki untuk memfasilitasi pelaksanaan program tersebut. Baik melakukan sosialisasi mengajak pasien penyintas Covid-19 di lingkungan perusahaan sekaligus mendorong keluarga BUMN yang sudah pernah terinfeksi Covid-19 untuk membantu pasien Covid-19 lainnya,” ucapnya.
Ari menambahkan, PT Semen Tonasa sebagai salah satu BUMN memiliki komitmen untuk memerangi dan memutus penyebaran Covid-19”.
Dengan kerja sama yang terbangun antara BUMN dengan PMI, Ari berharap inisiatif donor plasma konvalesen semakin masif.
“Kami insan BUMN akan selalu siap membantu dengan semua sumber daya yang kami miliki untuk membantu sesama,” pungkasnya.
Donor plasma konvalesen adalah salah satu metode yang diyakini bisa mempercepat penyembuhan pasien Covid-19. Caranya dengan mengambil plasma darah dari penyintas atau mantan penderita Covid-19. Sebab penyintas secara teori tubuhnya sudah membentuk antibodi. Tersimpan di plasma darahnya. Itulah yang kemudian diberikan kepada orang yang masih terinfeksi virus corona itu. (mal)
