NEWS  

Solar dan Premium Langka di Maros, Pengemudi Menginap di SPBU

Antrean kendaraan di SPBU Butta Toa, Turikale, Maros, Rabu, 24 Maret 2021. (FOTO: MUHAMMAD YUSUF/MATAMAROS.COM)

MAROS, MM – Penyebab kemacetan di Maros bertambah, yakni antrean di sekitar stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Pantauan MataMaros.com, semua SPBU di Maros akrab dengan antrean panjang, beberapa waktu belakangan.

Antrean itu mengular hingga ke jalan raya. Penyebabnya adalah terbatasnya stok bahan bakar minyak (BBM). Solar misalnya, selalu habis cepat. Truk yang terpaksa dan telanjur masuk pun “terjebak”. Menunggu di situ. Berjam-jam. Ada yang sampai menginap.

Seperti yang terjadi di SPBU Buttatoa, Rabu, 24 Maret 2021, puluhan truk antre untuk mendapatkan solar.

“Dari tadi malam belum dapat solar,” kata Fajar, sopir truk yang hendak menuju Kabupaten Wajo.

Sebelumnya, ia sempat singgah di beberapa SPBU namun kondisinya sama. Sampai akhirnya sisa solar di tangki truk dikemudikannya mengharuskan dia tinggal menunggu.

“Nanti tidak sampai mi di SPBU lain jadi tinggal menunggu,” ungkapnya.

Salah satu petugas SPBU Butta Toa, Anwar mengklaim, solar di stasiun tempat ia bekerja tidak mengalami kelangkaan. Stok yang dikirim memang berkurang dari sebelumnya.

“Kita juga tidak tabu kenapa,” singkatnya.

Bukan hanya solar. Bensin jenis premium pun tak ada. Hal itu ditengarai sebagai imbas wacana penghapusan BBM bersubsidi itu. Pengendara didorong beralih ke pertalite dengan dalih lebih ramah lingkungan.

Di beberapa SPBU sudah berlaku program Langit Biru. Harga pertalite dibuat sama dengan harga premium. Namun belum ada kepastian sampai kapan program itu berjalan. (suf)