NEWS  

Penularan Meningkat, Puskesmas Mandai dan Turikale Butuh Bantuan

Bupati Maros, Hatta Rahman, berkunjung ke Puskesmas Mandai, Senin, 22 Juni lalu. (FOTO: HUMAS PEMKAB MAROS)

MAROS, MM – Tenaga kesehatan (nakes) diperbantukan ke dua puskesmas, Mandai dan Turikale. Tracking pasien positif Covid-19 mesti lebih kencang.

Perhatian angka sebaran Covid-19 kini memang tertuju pada dua wilayah kerja puskesmas tersebut. Terus meningkat drastis beberapa terakhir. Mandai dengan 57 kasus, Turikale 32 kasus.

“Memang paling kencang di dua kecamatan, Mandai dan Turikale. Yang lain sudah agak stabil,” kata dr Syarifuddin, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maros, Selasa, 23 Juni 2020.

Melihat perekmbangan tersebut, kata dia, bupati meminta untuk menggencarkan tracking pasien. Malah, puskesmeas yang wilayahnya sudah tergolong zona hijau bisa memperbantukan nakesnya.

“Supaya bisa membantu mempercepat, mempertajam, dan memperdalam tracking. Biar cepat ketemu sumber dan penularannya,” ujar dr Syarif, sapaan karib dr Syarifuddin.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Maros, dr Sitti Maryam Haba, pun langsung menindaklanjutinya. Nakes dari puskesmas lain mulai diperbantukan ke Mandai dan Turikale.

“Ada dua puskesmas yang zona merah. Dari hari ke hari, kasusnya semakin meningkat. Sehingga memang butuh bantuan tenaga, termasuk laboran dan surveilans,” katanya.

Ia mengakui, jika tenaga laboran terbatas di tiap puskesmas. Rata-rata satu atau dua orang.

“Kalau Turikale, saya minta dari Bantimurung. Mandai, rencananya dari Tanralili,” sebutnya.

Namun, lanjut Maryam, tak berarti nakes yang diperbantukan meninggalkan tugasnya di puskesmas tempat ia bekerja. Cukup pada saat tracking pasien Covid-19.

“Itu pun kalau kondisinya banyak, misal di atas 15 orang. Memang kewalahan,” jelasnya. (abr)