Ulas Peningkatan Kesejahteraan, Chaidir-Suhartina Berbasis Data

Chaidir Syam dan Suhartina Bohari pada sesi debat kedua. (FOTO: IST)

MAROS, MM – Paslon nomor urut 2, Chaidir Syam-Suhartina Bohari menghadapi debat publik kedua Pilkada Maros, malam tadi, di Claro Hotel, Makassar, dengan penjelasan berbasis data.

Tema “Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan menyelesaikan persoalan daerah serta strategi penanganan Covid-19” diterjemahkan dalam tiga poin utama. Penanggulangan kemiskinan. Perbaikan di sektor pendidikan. Peningkatan layanan bidang kesehatan.

Pada debat yang dipandu akademisi Unhas, Adi Suryadi Culla, Suhartina menjelaskan bahwa jumlah penduduk miskin relatif turun. Namun masih perlu digenjot penurunannya dengan program khusus.

“Tingkat kemiskinan di Maros masih sekitar 38 ribu di tahun 2018 dan turun menjadi 34 ribu di tahun 2019. Penduduk miskin itu terbanyak kaum perempuan. Makanya saya hadir mewakili perempuan untuk bersama-sama menuntaskannya,” kata Suhartina.

Di sesi pertama, pertanyaan soal penanggulangan kemiskinan baik Chaidir maupun Suhartina, menjelaskannya dengan gamblang lengkap dengan data.

Soal itu, menurut Chaidir, Suhartina memang sangat paham. “Perda penanggulangan kemiskinan kita sudah ada dan kebetulan ketua pansus-nya waktu itu adalah Ibu Suhartina.”

Pada sektor pendidikan, paslon dengan tagline Maros Keren itu memaparkan program bagi guru yang bertugas di pelosok. Semua akan kami berikan insentif tambahan.

“Begitupun soal SK, saya pastikan guru non PNS akan di-SK-kan oleh Bupati jika memang memenuhi syarat,” tutur Chaidir.

Terkait kesehatan, Suhartina juga menyampaikan programnya. Ia berjanji akan menambah kuantitas tenaga medis utamanya dokter dengan program beasiswa bagi pelajar yang berprestasi. Selanjutnya, mereka juga akan membuat puskesmas di Maros serasa rumah sakit. (*/ad)