NEWS  

Berawal dari Curhat, Insentif Guru Mengaji Akhirnya Kucur Setelah 4 Tahun Terhenti

Penyerahan insentif guru mengaji Kabupaten Maros. (FOTO: MM)

MAROS, MM – Guru mengaji akhirnya kembali menerima insentif dari pemerintah provinsi. Ujung penantian setelah empat tahun program tersebut terhenti.

Wakil Ketua DPRD Sulsel, Muzayyin Arif menuturkan bahwa semangat Perda No 4 Tahun 2006 tentang Pendidikan Alquran sempat berkurang setelah ada beberapa poin yang tak jalan. Salah satunya adalah pemberian insentif bagi guru mengaji.

“Makanya hal tersebut terus kami perjuangkan di DPRD Sulsel,” ujarnya, Sabtu, 5 Desember.

Pria 38 tahun itu ingat betul bagaimana dia terus mengangkat regulasi itu setiap kesempatan sosialisasi perda. Dan selalu bersambut dengan curhatan peserta bahwa sudah lama guru mengaji tak mendapat apa-apa dari pemerintah provinsi.

Seperti saat sosper (sosialisasi perda) di Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Minggu, 3 November 2019 lalu. Ramlah, ketua sebuah kelompok majelis taklim membeberkan keperihan itu.

Di tahun yang sama, Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Sulsel, Hasid Hasan Palogai menemui Muzayyin untuk menceritakan hal yang sama.

“Itu akan kami bawa ke rapat-rapat dewan,” janjinya kala itu.

Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah pun akhirnya setuju. Sabtu, 24 Oktober 2020, pada peringatan Hari Santri Nasional tingkat provinsi yang digelar di Pesantren Darul Istiqamah Pusat, Maccopa, Maros, Nurdin mengumumkan 2.500 guru mengaji akan menerima insentif sebelum kalender berganti. Satu orang menerima Rp1.000.000.

Penyerahan simbolis insentif guru mengaji. (FOTO: IST)

Pencairan pun dilakukan bertahap. Kamis, 3 Desember 2020, giliran guru mengaji di Maros. Ada 384 orang yang menerima. Muzayyin, Hasid, dan pengurus lainnya dari BKPRMI hadir pada acara membahagiakan di Masjid Almarkas, Maros itu.

“Kita apresiasi guru ngaji yang memiliki peran penting mendidik anak-anak sejak dini. Mereka mengenalkan Alquran dan pendidikan ahlak yang baik pada anak-anak yang berada pada masa emas pertumbuhannya,” tutur Muzayyin, legislator PKS itu.

Muzayyin juga berterima kasih pada Gubernur Sulsel yang telah menyetujui insentif guru ngaji tahun 2020. Bahkan untuk 2021, jumlahnya bertambah. Akan dianggarkan insentif untuk 7.500 orang. Nurdin sudah meminta data jumlah guru mengaji di Sulsel kepada BKPRMI.

“Terima kasih kepada Gubernur Sulsel, juga Wakil Ketua DPRD, Ustaz Muzayyin Arif,” ucap Hasid.

Lima hari sebelum penyerahan insentif untuk guru mengaji di Maros, BKPRMI Sulsel memberi penghargaan kepada empat “Tokoh Peduli Guru Mengaji Sulsel 2020”, di sela pembukaan Festival Anak Saleh (FASI) XI tingkat Provinsi Sulsel 2020 di Aula Kantor Bupati Wajo, Sabtu, 28 November 2020.

Para penerima penghargaan “Tokoh Peduli Guru Mengaji Sulsel 2020”. (FOTO: IST)

Muzayyin dan Nurdin termasuk di antaranya. Dua lainnya adalah Amin Syam (Ketua Dewan Masjid Indonesia Sulsel), dan Majdah M Zain (Rektor Universitas Islam Makassar). (abr)