Merasa Dicekal di Golkar Maros, Sahiruddin Siapkan Gugatan

Sahiruddin pada sebuah acara di Kantor DPD II Partai Golkar Maros, beberapa waktu lalu. (FOTO: IST)

MAROS, MM – Suasana jelang musda DPD II Golkar Maros makin panas. Salah satu kandidat ketua, Sahiruddin berkeberatan, bahkan sedang menyiapkan gugatan ke Mahkamah Partai DPP Partai Golkar di Jakarta.

Kubu Sahiruddin merasa dicekal saat hendak mendaftarkan diri pada masa pendaftaran calon ketua, pekan lalu.

“Saya kurang setuju kalau ada yang bilang kami tidak kunjung datang. Karena kenyataanya saat pendaftaran perwakilan kami datang untuk mengambil formulir, tetapi tidak dikasih dengan alasan sudah tutup sedangkan kami datang di hari kedua pendaftaran,” ujar Wahyuni Malik, istri Sahiruddin, Selasa, 23 Maret 2021.

Wahyuni adalah kader Beringin. Dia anggota DPRD Maros dari Fraksi Golkar dan peraih suara terbanyak di Dapil 1 pada Pileg 2019.

Dia membeberkan, saat pendaftaran liaison officer (LO) Sahiruddin mendatangi panitia pelaksana musda sebanyak tiga kali. Namun, klaim Wahyuni, panitia menolak.

“Saya datang hari pertama pendaftaran pukul 17.00 Wita sore, ditolak dengan alasan pendaftaran sudah tutup. Panitia minta kami datang di hari kedua pukul 10 pagi. Kemudian, datang lagi esoknya pukul 10.00 pagi, masih ditolak. Terakhir di hari yang sama pukul 13.00 Wita dan lagi-lagi ditolak,” ungkap Wahyuni.

Padahal, kata dia, pihaknya telah melakukan konfirmasi sejak awal bahwa perwakilan calon usungannya bakal datang untuk mengambil formulir pendaftaran.

“Hari Selasa sekitar pukul 11.00 Wita saya komunikasi ke DPD I, katanya sudah meminta sekretaris Golkar Maros untuk mengakomodasi pendaftaran kami. Setelah itu panitia hanya membuka pintu tapi tidak dengan pendaftaran,” ucap Wahyuni.

Bahkan sampai hari ini, Wahyuni mengaku belum tahu alasan dari panitia musda menolak calon usungannya itu.

Pihak panitia membantah. Koordinator Steering Committee (SC) Musda Golkar Maros, Danial Sattar, menyebut pihaknya melakukan penolakan terhadap Sahiruddin.

“Tidak ditolak, cuma dia terlambat datang,” ucapnya.

Ia menjelaskan, di hari pertama pendaftaran panitia menunggu perwakilan Sahiruddin datang untuk mengambil formulir. Namun, tidak kunjung datang sampai pukul 16.00 Wita.

“Ditunggu datang tapi tidak ada. Saya konfirmasi katanya mau tanya Pak Haji dulu. Hari berikutnya datang lagi tapi sudah bukan lagi waktu pengambilan formulir tapi pengembalian,” jelasnya.

Senada dengan itu, Plt Ketua DPD II Golkar Maros, Rahman Pina menuturkan bahwa sedari awal penyelenggara membuka pendaftaran kepada siapa saja yang ingin menjadi calon. Tanpa terkecuali.

“Tidak mungkin ditolak. Semua orang bisa daftar. Jangankan kader, bukan kader saja bisa. Tapi aturannya ada. Nanti panitia yang verifikasi,” tuturnya. (suf)