NEWS  

Bakso Santri Buka di Maros, Intip Ciri Khas dan Harganya

Bupati Maros, Chaidir Syam (tengah) bersama Muzayyin Arif (kanan) dan Chef Heri pada grand opening Bakso Santri, Selasa, 17 Agustus 2021. (FOTO: ASTY UTAMI/MM)

MAROS, MM – Anda yang gemar bertualang kuliner di seputaran Maros, ini ada yang baru. Bakso Santri namanya. Lokasinya di Jalan Poros Makassar-Maros Km 25, Maccopa. Mulai beroperasi Selasa, 17 Agustus 2021.

Bakso ini diklaim bercita rasa beda. Sebab, resepnya dibawa khusus dari Yogyakarta. Tanpa MSG, tanpa pengawet, dan tanpa pengenyal.

Owner Bakso Santri, Muzayyin Arif menuturkan, dia langsung jatuh cinta pada Bakso Kampung buatan Chef Heri saat pertama mencobanya.

“Makanya saya coba meminta untuk membawa ke Maros dengan brand Bakso Santri. Jadi merek ini adalah merek Maros,” tuturnya pada acara grand opening, Selasa sore.

Peresmian Bakso Santri dihadiri Bupati Maros, Chaidir Syam. Dia masih dalam balutan jas pakaian dinas upacara putih-putih, usai upacara peringatan HUT ke-76 kemerdekaan RI.

Chaidir pun mencicipi Bakso Santri. “Jujur, ini benar-benar enak,” ucapnya sembari makan. Dia sampai berkeringat.

Muzayyin menuturkan, ada tiga semangat yang mendasarinya membuka usaha ini tersebut.

Semangat kemandirian, semangat memberikan perhatian, dan semangat pemberdayaan santri.

“Ini ikhtiar memberdayakan potensi ekonomi,” ujar wakil ketua DPRD Sulsel itu.

Ini adalah outlet pertama Bakso Santri. Muzayyin menargetkan 10 outlet dengan masing-masing lima karyawan.

Pria yang pernah membuka warung coto di Australia itu mengaku serius dengan usaha ini. Dia bahkan membuka pabrik bakso di kawasan pondok Pesantren Darul Istiqamah, Maccopa.

“Kalau bakso kami sediakan 600 porsi per hari. Sedangkan untuk daging bakso kami sediakan bahan 200 kilogram daging sapi,” jelasnya.

Usaha tersebut bermitra dengan pondok pesantren. Sehingga ada keuntungan yang akan masuk untuk operasional pesantren. Sisi itu yang disebut Muzayyin bagian dari semangat kemandirian.

Chaidir Syam menuturkan apa yang dilakukan Muzayyin sangat tepat. “Saat ini kita lagi ada di masa pandemi Covid-19. Pak Muzayyin telah membantu pemerintah menciptakan lapangan pekerjaan,” ucapnya.

Dia pun mengaku bahagia jika Muzayyin melebarkan sayapnya dan mempunyai karyawan di mana-mana.

“Dan paling penting kebangkitan ekonomi. Semoga apa yang dilakukan hari ini bisa membawa berkah,” tutupnya

Chef Heri selaku konsultan Bakso Santri menyebut beberapa kunci usaha agar sukses. “Selain makanan enak dan halal, kunci sukses lain adalah karyawan,” rincinya.

Menurut Heri, karyawan harus salat lima waktu dan tidak merokok di dapur.

Ada berbagai menu bakso di sana. Di antaranya bakso keju mozarela, bakso jumbo, mi ayam bakso, hingga mi ayam spesial. Harganya pun relatif terjangkau, Rp15 ribu per porsi.

Di hari pertamanya buka, Bakso Santri adakan promo yakni makan gratis dari pukul 15.00 Wita sampai pukul 18.00 Wita.

Bakso Santri juga menyediakan es teler. Mereknya adalah Es Teler Sadiq. Paduan yang pas untuk kuah bakso yang gurih. Apalagi jika dibuat pedas. (ast)