NEWS  

Guru Lebih Pilih Pembelajaran Tatap Muka

Situasi di SDN Polejiwa, Rabu, 15 Februari 2023. (FOTO: ASTY UTAMI/MATAMAROS)

MATAMAROS.COM — Puluhan sekolah di Maros terpaksa menempuh pembelajaran daring akibat banjir. SDN Polejiwa di Turikale misalnya.

“Banjirnya sejak Senin, tapi kami lakukan pembelajaran online pada Selasa,” tutur Surgawati, guru SDN Polejiwa, Rabu, 15 Februari 2023.

Ketinggian banjir setinggi paha orang dewasa. Semua ruangan terendam. Mulai dari kantor, UKS (unit kesehatan siswa), hingga perpustakaan.

Banjir kali ini diakui Surgawati membuat guru dan para siswa kebingungan. Pasalnya, sebagian dokumen, termasuk buku-buku harus mereka selamatkan.
Sejumlah guru juga mesti mengevakuasi perlengkapan rumah sendiri yang terendam banjir.

Ia berharap cuaca segera membaik. Surgawati menilai pembelajaran daring tidak efektif.

“Dengan belajar online anak-anak itu tidak fokus, mereka bahkan lebih memilih bermain saat banjir,” akunya.

Belum lagi masih banyak orang tua siswa yang bingung menghadapi pembelajaran online. Seperti cara mengunduh materi hingga instruksi tugas.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Maros, Andi Patiroi mengatakan, sudah ada 19 sekolah yang daring.

Sekolah yang sudah daring adalah SDN 227 Inpres Bontocina, SDN 108 Moncongloe, SDN 189 Inpres Cambayya, SDN 84 Pammentengan, SDN 194 Inpres Sosoe, SDN 232 Inpres Marusu, SDN 193 Inpres Pasandang, SDN 245 Cabbella, SDN 74 Bonti-bonti, SDN 3 Maros, SDN 2 Maros, SDN 154 Inpres Tumalia, SDN 112 Inpres Turikale, SDN Kassi Turikale, SDN Polejiwa Turikale, SMPN 23 Simbang, SMPN 11 Maros Baru, SMPN Satap Manrimisi Lompo. (ast)