Yayasan Maupe Siap Bantu Pemerintah, Ajak Perempuan Berani Vaksin

Kegiatan yang digelar Yayasan Maupe, beberapa waktu lalu. (FOTO: DOK)

MAROS – Yayasan Maupe Maros tak lagi bicara soal vaksinasi Covid-19 bagi anggotanya. Sebab hampir semuanya sudah divaksin. Bahkan ada yang telah mendapatkan suntikan booster (dosis ketiga).

“Kalaupun ada dua atau tiga anggota yang belum vaksin, itu karena kesehatannya dan rasa ketakutan yang berlebihan,” ucap Agusnawati, Direktur Yayasan Maupe, Kamis, 24 Februari 2022.

Nah, kini Maupe ingin membantu memperluas cakupan vaksinasi, khususnya di Kabupaten Maros, tempat lembaga masyarakat yang bergerak pada pemberdayaan masyarakat untuk perempuan itu berada.

Maupe, lanjut Una, sapaan akrab Agusnawaty, sebenarnya sangat ingin membuat kegiatan vaksinasi khusus perempuan. Hanya saja sejauh ini masih cukup sulit pendekatannya. Sebab ibu-ibu yang coba didatangi, umumnya belum berani vaksin. Asumsinya mereka valsin banyak menimbulkan efek samping.

Namun dari sisi lain, timpal mantan anggota DPRD Maros itu, di internal keluarga banyak juga perempuan justru mau divaksin. Mereka bahkan dengan sukarela datang ke sekolah untuk mendampingi anaknya mendapatkan vaksin juga.

“Artinya di sini perempuan juga penentu kebijakan,” tutur Una.

Direktur Yayasan Maupe, Agusnawaty. (FOTO: MEILANY)

Maupe memulai upayanya dengan turut memberi pemahaman kepada kaum perempuan. Edukasi dan sosialisasi dilakukan. Testimoni tentang vaksin ditampilkan melalui video-video.

Maupe pun siap berkolaborasi dengan lembaga semisal Dinas Kesehatan. Apalagi jika sasarannya adalah kelompok perempuan lain, kelompok marginal, kelompok disabilitas, atau kelompok perempuan terpinggirkan.

Yayasan yang beralamat di Desa Marumpa, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Jalan Damai, Ongkoe Dalam, Nomor 1 itu akan coba mendata. Jika calon peserta vaksin di atas 20 orang, mereka siap menjembatani untuk mendatangkan tim vaksinator.

Yayasan Maupe secara garis besar memiliki tiga visi-misi. Pertama, mendorong regulasi (seperti mendorong pemeriksaan kesehatan dan perlindungan ibu dan anak). Kedua, berjejaring, yang bermitra (misalnya dengan Dinas Kesehatan, Tim Covid tingkat kabupaten hingga desa). Ketiga, pengembangan kapasitas, (sosialisasi atau pelatihan yang semuanya bermuara ke masyarakat perempuan.

Maupe punya alumni-alumni Sekolah Pendidikan Politik (SPP) yang kapasitasnya dijamin cukup mumpuni. Mereka bisa digerakkan untuk mendorong percepatan vaksinasi Covid-19 di Maros. (*)

Laporan Jurnalis Warga: Meilany