NEWS  

Mahasiswa dan Warga Ancam Sweeping Truk Ugal-ugalan

Iring-iringan truk pengangkut tanah di jalan poros Pakere, Jumat, 16 Juni 2023. (FOT: ASTY UTAMI/MATAMAROS)

MATAMAROS.COM — Keresahan warga soal truk pengangkut tanah yang melintas di jalan poros Pakere, Kecamatan Simbang, seolah tiada ujung. Dari hari ke hari, tahun ke tahun; tidak ada yang bisa menengahi.

Warga pun kembali bersuara. Akmal Husain, seorang warga menyebut truk pengangkut tanah kerap ugal-ugalan.

“Sekali melintas, terkadang mereka beriringan tiga sampai lima truk. Seperti penguasa jalanan,” katanya, Jumat,16 Juni 2023.

Dia menyebut warga juga sudah tak tahan karena truk sering melintas dengan muatan menggunung. Material tanah kerap berjatuhan di jalanan.

“Kalau hujan itu bikin jalanan jadi licin,” ucap Akmal.

Keluhan warga direspons Pengurus Pusat Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Indonesia (HPPMI) melalui Sekretaris Bidang Advokasi, Fahmi Sofyan.

Fahmi menyebut aktivitas mobil truk pengangkut material dua tahun belakangan bahkan sudah beberapa kali memakan korban jiwa.

“Setelah mendapatkan laporan dari masyarakat, tim investigasi PP HPPMI Maros langsung turun ke lapangan untuk memantau. Hasilnya kami menemukan truk sampai lima bahkan delapan jalan beriringan. Kadang mereka menyalip dengan kecepatan tinggi di jalan satu lajur,” ujar Fahmi.

HPPMI meminta pemerintah dan kepolisian bergerak. “Jika pemerintah setempat dan aparat penegak hukum tidak mampu mengambil langkah tegas, jangan salahkan kami bersama masyarakat akan melakukan sweeping besar-besaran untuk menghindari jatuhnya korban jiwa dan guna memberikan efek jera,” imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, Kabid Perhubungan Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Perhubungan dan Pertanahan (DPUTRPP) Maros, Muhammad Darwis mengaku telah melakukan sosialisasi ke pengemudi truk pengangkut material timbunan. Terutama untuk menutup bak dan tidak mengemudi secara ugal-ugalan.

“Hari Senin kami kembali turun ke tempat atau titik jalan yang dilalui truk karena ada beberapa jalan yang mereka gunakan ke tempat pembuangan material timbunan,” ujarnya.

Darwis menjelaskan, truk yang melintas rata-rata membawa timbunan untuk proyek Mamminasata segmen II.

Ia menyebutkan sudah ada jam operasional truk pengangkut timbunan yang ditetapkan. “Waktunya pagi sampai pukul 20.00,” tutur Darwis. (ast)