MAROS, MM – Manuver politik bermunculan jelang Musda Golkar Sulsel. Minggu, 15 Maret 2020 ternyata ada pertemuan ketua-ketua DPD II di Trans Studio Mall (TSM), Makassar. Mereka bersepakat untuk melawan Nurdin Halid cs.
Total ada 14 DPD II yang diklaim menyatakan sikap. Namun, baru 10 yang hadir. Mereka adalah Andi Fahsar Padjalangi (Bone), Taufan Pawe (Parepare), Iksan Iskandar (Jeneponto), Kaswadi Razak (Soppeng), Victor Datuan Batara (Toraja), Iskandar Zulkarnain Latif (Sinjai), Hoist Bachtiar (Gowa), Fachruddin Rangga (Takalar), Darwis Bastama (Pinrang), dan Armin Mustamin Toputiri (Palopo).
“Lebih dari separuh ketua DPD II inginkan pembaharuan (pembaruan, KBBI V). Cuma ada tiga perwakilan DPD II yang izin dulu,” kata Muh Natsir pengurus DPD II Golkar Sulsel yang ditunjuk sebagai juru bicara (jubir) dalam pertemuan itu.
Kelompok ini menamakan diri kelompok pembaharuan karena mengklaim kondisi Partai Golkar Sulsel saat ini terpuruk.
“Jika terus dibiarkan seperti ini, Golkar akan semakin terpuruk. Posisi Golkar di antara parpol lainnya makin tidak imbang. Jika terus begini, mustahil Golkar akan bisa menang di pertarungan politik mana pun,” imbuhnya.
“Partai ini harus diselamatkan. Hasil pemilu 2019 lalu sudah menjadi tamparan. Jumlah kursi setiap daerah turun, harus ada pembenahan,” imbuh Iskandar Zulkarnain Latif, Plt ketua DPD II Golkar Sinjai.
Dalam pertemuan itu hadir juga mantan bendahara Golkar Sulsel, Rusdin Abdullah dan anggota DPR RI dari Golkar, A Rio Padjalangi.
“Kami belum menyepakati nama yang maju di Musda nantinya. Siapa pun yang maju komitmen dengan gerakan ini,” klaim Iskandar.
Musa Golkar Sulsel dijadwalkan Maret ini. Ketua Umum Airlangga Hartarto sudah menegaskan tak boleh menyeberang ke April. (fik)
