Rektor UIM Sambut Maba dengan Pantun

Rektor UIM, Dr Ir Majdah M Zain memberi sambutan pada penyambutan maba, Sabtu, 4 September 2021. (FOTO: IST)

MAKASSAR, MM – Rektor Universitas Islam (UIM) Makassar, Dr Andi Majdah M Zain, rupanya lihai juga berpantun. Dia memperlihatkannya pada acara penyambutan mahasiswa baru (maba), Sabtu, 4 September 2021.

Si Roni makan kue buroncong
Buroncong itu enak buatan Maya
Detak jantungku begitu kencang
Menyambut mahasiswa yang begitu gagalnya

Sungguh kuatnya si kayu gaharu
Sangat cocok untuk dibuat papan
Selamat datang hai mahasiswa baru
Di kampus yang unggul membangun peradaban

Makan buah belimbing dapat lagi buah mangga
Sudah kenyang makan apalagi terserah
Kalian sudah membuat orang tua kalian bangga
Teruslah semangat dan pantang menyerah

Kegiatan tersebut digelar di auditorium KH Muhyiddin Zain UIM. Hanya setengah dari kapasitas ruangan yang terisi. Selebihnya ikut melalui Zoom.

Dalam sambutannya, Majdah mengharapkan warga baru UIM sebagai penerus bangsa harus mampu berteman, bergaul, berpartisipasi dan berkompetisi.

“Tidak hanya di tingkat lokal dan nasional, tapi juga di level internasional, dengan berlandaskan Alquran. Jadilah mahasiswa perubahan dengan global mindset,” ucap istri Agus Arifin Nu’mang, eks wakil gubernur Sulsel itu.

Untuk mempunyai global mindset, imbuhnya, tidak cukup dengan kemampuan akademik. Harus ditunjang dengan kemampuan diplomasi yang baik, belajar inter-cultural dan cross  ultural understanding.

Majdah melanjutkan, UIM sebagai perguruan tinggi Nahdatul Ulama terbaik kelima, harus bisa terus eksis di tengah pandemi Covid-19.

Nah, di akhir sambutan itulah Majdah memberi kejutan. Dia membacakan pantun yang disambut gempita peserta.

Wakil Rektor III Universitas Islam Makassar Dr Nurdin mengucap syukur walau di tengah pandemik, animo untuk mendaftar kuliah di UIM tetap bagus. Terbukti 1.000-an orang mendaftar dan berasal dari banyak provinsi di Indonesia.

Melalui Zoom, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim mengharapkan seluruh kampus dapat bersinergi melalui program Kampus Merdeka. Asal tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Semoga setelah Covid-19 terkendali bisa dilakukan proses belajar tatap muka langsung, namun prokes ketat,” ucap Nadiem. (abr)