NEWS  

Masyarakat Terpukul, Jangan Ulangi Kesalahan Data Covid-19

MAROS, MM – Mesti lebih hati-hati mengeluarkan informasi Covid-19. Data yang keliru sangat berpengaruh ke psikologi masyarakat.

Data yang diumumkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maros, Minggu, 19 April 2020, sempat disorot. Tambahan pasien positif disangka berasal dari Kecamatan Bontoa.

Padahal, pasien tersebut merupakan warga Kelurahan Bontoa, Kecamatan Mandai. Itu pun sudah tak lagi menetap di sana.

Ketua KNPI Maros, Asri Said, mengatakan, kesalahan menginput data memang sifatnya manusiawi. Namun, ini tetap harus menjadi perhatian tim gugus tugas.

“Harus menjadi pelajaran supaya tidak terulang karena efeknya lumayan mempengaruhi psikologi masyarakat,” katanya kepada MataMaros.com, Selasa, 21 April 2020.

Dia yakin tim gugus sudah bekerja maksimal. Kinerja tetap diapresiasi, tetapi diharapkan seluruh kritikan dari masyarakat tetap dipertimbangkan.

“Karena kritik dan saran itu memperlihatkan kepedulian semua orang dan itu perlu diapresiasi pula,” imbuhnya.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maros, dr Syarifuddin, mengatakan, tim gugus provinsi juga tak bisa disalahkan. Dasar mereka juga data yang ada.

Hanya saja, dia mengakui jika ada sedikit kekeliruan pada data sebelumnya. Sebelumnya tercatat pasien positif Covid-19 merupakan warga Kecamatan Bontoa. Padahal, ia merupakan warga yang pernah tinggal di Kelurahan Bontoa, Kecamatan Mandai.

“Mungkin dilihat di situ Kelurahan Bontoa, langsung didata Kecamatan Bontoa. Tetapi, kita sudah koreksi ke provinsi,” ungkap dr Syarif.

Bahkan, pemindahan datanya langsung masuk ke data pasien Covid-19 Makassar. “Karena memang sudah lama di Makassar,” imbuh Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Maros ini.

Dia juga mengatakan, belum ada rencana pemeriksaan swab ke keluarganya di Mandai. Alasannya, pasien positif Covid-19 tersebut dikabarkan terakhir berkunjung enam bulan lalu.

Camat Bontoa, Armansyah, mengatakan, pihaknya langsung mencari tahu ke warga saat menerima informasi adanya kabar seseorang positif Covid-19. Ternyata, bukan warga Kecamatan Bontoa.

“Kaget semua orang di bontoa itu malam. Tetapi sudah dikoreksi. Sudah aman datanya,” katanya. (fik)