MAROS, MM – Dai asal Kabupaten Maros, Ustaz Hamka Mahmud bakal mengisi khotbah Iduladha 1441 di Rutan Pinrang, Jumat, 31 Juli 2020.
Berikut adalah teks khotbah Ustaz Hamka yang juga dikenal sebagai Dai Kamtibmas itu;
Nabi Ibrahim Sosok Keluarga Teladan
الله أكبر ٩x
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، ٱلَّذِی هَدَىٰنَا لِهَـٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهۡتَدِیَ لَوۡلَاۤ أَنۡ هَدَىٰنَا ٱللَّهُ. هُوَ لله غَافِرِ ٱلذَّنۢبِ وَقَابِلِ ٱلتَّوۡبِ شَدِیدِ ٱلۡعِقَابِ ذِی ٱلطَّوۡلِۖ لَاۤ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَۖ إِلَیۡهِ ٱلۡمَصِیرُ)
[ وَأَشْهَدُ أَنْ لَاإِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَهُوَ ذُو الْفَضْلِ وَالإِحْسَانِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَنْزَلَ عَلَيْهِ القرآن هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيْنَاتِ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانَ، صَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيْدِنَا مُحَمَّدْ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ .وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًاكَثِيْرًا، أَمَّ بَعْدُ:
اَيُّهَاحَضِدُوْنَ اِتَّقِي اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
قَالَ اللَّهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى فِىْ الْقُرَآنِ كَرِيْمِ.
أعذبالله من الشيطان رجيم.
( إِنَّ ٱللَّهَ ٱصۡطَفَىٰۤ ءَادَمَ وَنُوحࣰا وَءَالَ إِبۡرَ ٰهِیمَ وَءَالَ عِمۡرَ ٰنَ عَلَى ٱلۡعَـٰلَمِینَ.)
(لَهُۥ مُعَقِّبَـٰتࣱ مِّنۢ بَیۡنِ یَدَیۡهِ وَمِنۡ خَلۡفِهِۦ یَحۡفَظُونَهُۥ مِنۡ أَمۡرِ ٱللَّهِۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا یُغَیِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتَّىٰ یُغَیِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمۡۗ وَإِذَاۤ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوۡمࣲ سُوۤءࣰا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ)
اللهم صلى على سيدنا محمد ختام نبي والمرسلين، وعلى ءالي أصحابه أجمعين.
Jamaah Idul Adha Rahimakumullah
Segala pujian hanya milik Allah ﷻ. Ia memilih kita hari ini merungkuh hidayah. Hidayah, nilainya lebih berharga dunia dan segala isinya.
Melaksanakan hari raya idul kurban. Meskinpun tidak bersama dengan istri dan anak, tak beserta dengan ibu dam ayah.
Di sini kita berhari raya, di Rutan Pinrang. Sedih rasanya, tapi apa boleh buat. Anda harus tebus dosa yang lalu. Pernah menzholimi orang lain dan diri sendiri. Mengambil hak orang lain. Lebih baik dosa ditebus di dunia dari pada di akhirat.
Di Rutan ini semoga anda tiru Nabi Musa. Ketika ia sudah membunuh, lalu ia tobat sungguh-sunguh. Nabi Musa menyesali penuh dosanya, ia menyesal usai membunuh,
قَالَ هَٰذَا مِنۡ عَمَلِ ٱلشَّيۡطَٰنِۖ إِنَّهُۥ عَدُوّٞ مُّضِلّٞ مُّبِينٞ
(Dia (Musa) berkata, “Ini adalah perbuatan setan. Sungguh, dia (setan itu) adalah musuh yang jelas menyesatkan.” QS. Al-Qashash:15
Lalu ia melantunkan doa tobatnya,
قَالَ رَبِّ إِنِّي ظَلَمۡتُ نَفۡسِي فَٱغۡفِرۡ لِي فَغَفَرَ لَهُۥٓۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
Dia (Musa) berdoa, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menzhalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku.” Maka Dia (Allah) mengampuninya. Sungguh, Allah, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.QS al-Qashas: 16
Maka dari itu, tirulah tobat Nabi Musa wahai shahiba sjini. Ucap Nabi Yusuf dalam al-Qur’an. Ia narapidana teladan kita,
يَٰصَٰحِبَيِ ٱلسِّجۡنِ ءَأَرۡبَابٞ مُّتَفَرِّقُونَ خَيۡرٌ أَمِ ٱللَّهُ ٱلۡوَٰحِدُ ٱلۡقَهَّارُ
Wahai sehabat sepenjaraku! Manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa? QS. Yusuf, Ayat 39
Allahu Akbar 3x walillahi hamd.
Dalam al-Qur’an disebut sosok keluarga teladan. Yakni keluarga Ibrahim dan keluaga Imran.
۞إِنَّ ٱللَّهَ ٱصۡطَفَىٰٓ ءَادَمَ وَنُوحٗا وَءَالَ إِبۡرَٰهِيمَ وَءَالَ عِمۡرَٰنَ عَلَى ٱلۡعَٰلَمِينَ
Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran melebihi segala umat (pada masa masing-masing),
QS. Ali ‘Imran, Ayat 33
Secara jelas dan terang nama keluarga Nabi Ibrahim dan Imran disebut di ayat ini. Keluarga Nabi Ibrahim adalah teladan sempurna dalam ketaatan kepada Allah. Hingga itulah dipilih sebagai teladan.
Bahkan jika ada umat Islam, sudan baliq dan tidak berhalangan haid dalam sehari tak menyebut nama Nabi Ibrahim maka ia berdosa. Sebab pasti ia tidak shalat, kerena dalam shalat disebut salawat ke keluarga Nabi Ibrahim.
Nabi Ibrahim bersama putranya Nabi Ismail membangun Kabbah. Bagunan amal jariyah yang menjadi tempat melaksanakan rukun Islam ke lima ibadah haji hingga hari ini.
وَإِذۡ يَرۡفَعُ إِبۡرَٰهِـۧمُ ٱلۡقَوَاعِدَ مِنَ ٱلۡبَيۡتِ وَإِسۡمَٰعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلۡ مِنَّآۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail, (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui. QS. Al-Baqarah: 127
Di tanah mulia itu pula disyariatkan penyembelihan hewan qurban oleh Sang Nabi Ibrahim merintis. Ketika dia diuji, apakah lebih cinta kepada Allah ﷻ dari pada anak yang sudah lama ia damba kehardiranya.
Selaras ayah yang taat dan anak yang shaleh dan sabar. Perintah Allah ﷻ pun dijalankan dengan penuh keikhlasan. Tampa pikir lagi bahwa ini putra yang sangat dicintai harus disembelih karena Allah ﷻ
Anak sabar itu berkata,
قَالَ یَـٰۤأَبَتِ ٱفۡعَلۡ مَا تُؤۡمَرُۖ سَتَجِدُنِیۤ إِن شَاۤءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّـٰبِرِینَ
Ismail berkata, “Wahai ayahku! kerjakanlah apa yang diperintahkan Allah kepadamu. Insya Allah akan engkau mendapatiku termasuk orang yang sabar.
فَلَمَّاۤ أَسۡلَمَا وَتَلَّهُۥ لِلۡجَبِینِ وَنَـٰدَیۡنَـٰهُ أَن یَـٰۤإِبۡرَ ٰهِیمُ قَدۡ صَدَّقۡتَ ٱلرُّءۡیَاۤۚ إِنَّا كَذَ ٰلِكَ نَجۡزِی ٱلۡمُحۡسِنِینَ
Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (untuk melaksanakan perintah Allah). Lalu Kami panggil dia, “Wahai Ibrahim! sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.” Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
Allahu Akbar 3x walillahi hamd.
Pelajaran yang dipetik dari antara ayah dan anak ini:
Pertama,
Demi ketaatan kepada Allah ﷻ Nabi Ibrahim mengorbankan apa pun. Sebab ia pernah berucap,
إِنِّي وَجَّهۡتُ وَجۡهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ حَنِيفٗاۖ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ
Aku hadapkan wajahku kepada (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dengan penuh kepasrahan (mengikuti) agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik. QS. Al-An’am, Ayat 79
Demikian kita semua, para jamah idul adha. Juga mesti meniru jejak Nabi Ibrahim. Yang mengutamakan keinginan Allah ﷻ dari pada kasih sayangnya pada anaknya.
Kita juga jamah harus menirunya dalam kehidupan ini, yakni lebih baik kita meminta sesuatu agar jadi halal untuk kita makan. Dari pada mengambil harta orang lain yang bukan hak kita yang sesungguhnya itu haram. Sabda Nabi tentang makanan haram,
كل لحم نبت من سحت فالنار أولى به
“Setiap Daging yang Tumbuh dari sesuatu yang haram maka neraka lebih berhak baginya.” (HR. Thabrani)
Kedua,
Bakti anak pada orang tua. Nabi Ismail meski nyawanya harus pergi. Tatapi karena ini perintah Allah ﷻ Lalu bentuk ketaatan pada ayahnya.
Olehnya itu, jaza orang tua, ibu dan bapak kita sangat sangat besar. Kita hidup saat ini, karena mereka sangat ikhlas memelihara diri kita.
Turutama ibu kita rela lelah setiap hari membawa beban diperutnya selama 9 bulan. Belum usai ujian, saat melahirkan nyawa seperti ingin lepas diraganya menahan prihnya sakit. Hingga bersimbah darah, luka berhari-hari sembuh. Tulang terasa dipatahkan saat bayi mungil keluar dari rahim.
Ketika kita sudah lahir, ujian masih belum berhenti. Ibu kita rela tak tidur nyenyak agar kita yang masih bayi pada waktu itu bisa tidur pulas. Begitupun ibu kita, rela berlapar dan haus demi anaknya agar kenyang.
Sementara pengorbanan ayah, juga tak kalah. Bapak kita rela hitam kulitnya bertani agar kita anaknya bisa makan. Rela kasar telapak tangannya, berpeluh bekerja demi anknya agar bisa sekolah.
Jangan lupakan pengorbanan ibu dan bapak anda wahai jamaah. Berbaktilah padanya jika ia masih hidup, jika telah wafat menangislah, bersedihlah. Sebab saat ini orang yang anda sayangi itu tidak dapat berziarah di pusaranya karena berada di sini di Rutan.
Kecuali jika sudah bebas jenguklah makam ibu atau bapak anda. Ingat jaza-jaza mereka lalu doakan. Dan
bertekadlah meninggalkan dosa dan bertobat. Sebab jika engkau tak bertobat maka orang tua, ibu bapak anda juga mendapat siksa di alam kubur. Sadarilah itu.
Seseorang yang bertobat dari dosa maka Allah ﷻ akan mengganti dosa-dosa yang pernah ia kerjakan dengan kebaikan. Dimudahkan berbuat baik bahkan ada mantan penjahat atau pelaku maksiat jadi ulama.
Sebutlah Fudhail bin Iyyad sang mantan perampok dan Malik bin Dinar sang mantan pecandu narkotika atau khamer.
Olehnya itu saya pennya rencana mencetak dan mengkader calon ulama seperti Fudhail bin Iyyad dan Malik bin Dinar di Rutan ini. Yakni saya akan kerja sama dengan Pak Karutan untuk mengkader DANI (Dai Anti Narkotika) dan Dai Kamtibmas.
Dan insyaa Allah tiap 2 kali atau 1 kali sebulan saya datang kesini untuk mengkader anda wahai shahiba sijni menjadi muballig. Bi idznillah.
Jika anda semua mengikuti jejak dua ulama mantan penjahat ini. Maka inilah bukti kebenaran firman Allah ﷻ
إِلَّا مَن تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ عَمَلٗا صَٰلِحٗا فَأُوْلَٰٓئِكَ يُبَدِّلُ ٱللَّهُ سَيِّـَٔاتِهِمۡ حَسَنَٰتٖۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورٗا رَّحِيمٗا
kecuali orang-orang yang bertobat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. QS. Al-Furqan, Ayat 70
Sementara yang tak mau bertobat meninggalkan maksiat judi, berzina, narkoba, miras, mengambil harta orang lain dengan cara haram. Lalu mati maka mereka diacam dengan siksa api neraka.
ثُمَّ لَمۡ يَتُوبُواْ فَلَهُمۡ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمۡ عَذَابُ ٱلۡحَرِيقِ
lalu mereka tidak bertobat, maka mereka akan mendapat azab Jahanam dan mereka akan mendapat azab (neraka) yang membakar. QS. Al-Buruj, Ayat 10
Kuancamkan bagi kalian siksa api neraka dalam al-Qur’an agar timbul rasa takut berbuat dosa. Semoga kita semua tak memasuki tempat paling mengerikan yaitu neraka.
(خُذُوهُ فَغُلُّوهُ ثُمَّ ٱلۡجَحِیمَ صَلُّوهُ ثُمَّ فِی سِلۡسِلَةࣲ ذَرۡعُهَا سَبۡعُونَ ذِرَاعࣰا فَٱسۡلُكُوهُ)
Allah berfirman), “Tangkaplah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. QS. Al-Haqqah 30-32.
Allahu Akbar 3x walillahi hamd.
Ketiga,
Ini untuk petugas Rutan. Ketahuilah saudaraku, jika engkau memberi petunjuk atau mengarahkan warga pada kebikan. Lalu ia berubah dan meninggalkan dosa hingga menjadi insan yang baik. Suka beribadah dan berbudi baik pada sesama manusia. Maka anda punya saldo tabungan amal jariyah.
عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ – رضي الله عنه – قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم : مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ, فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
Dari Abu Mas’ud Radhiyallahu anhu berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” [HR. Muslim]
Olehnya itu, hari ini saya bahagia dan sangat bersyukur khutbah id di salah satu Rutan terbaik dalam hal pembinaan warganya di Indonesia.
Tentu hal ini dapat tercapai karena pemimpin yang punya visi dan misi yang mulia dan didukung oleh tim petugas yang loyal. Hingga datang pertolongan Allah dan Taufik-Nya.
Inilah makna Tut Wuri Versi Bugis yang pernah diposting di FB Humas Rutan saat hari pendidikan nasional
“Ri yolo riaccoeriang alé
ᨑᨗ ᨐᨚᨒᨚ. ᨑᨗᨕᨌᨚᨕᨙᨑᨗᨕ ᨕᨒᨙ
(Di depan menjadi teladan)
Ri tengnga mapparaga-raga
ᨑᨗ ᨈᨛᨂ ᨆᨄᨑᨁ ᨑᨁ
(Di tengah membangun semangat)
Ri munri paampiri
ᨑᨗ ᨆᨘᨋᨗ ᨄᨕᨇᨗᨑᨗ
(Di belakang memberikan dorongan).
Allahu Akbar 3x walillahi hamd.
Terakhir, sebagai penutup khutbah idul adha ini.
Banyak orang besar pernah tidur di ubin penjara, pernah memakan lauk masakan koki yang dari narapidana. Olehnya itu, jika anda di sini, dalam Rutan Pinrang ini. Anda bertobat dan berubah menjadi insan yang baik. Menjadi bertakwa, kemudian gemar beramal shaleh dan enggan berbuat dosa.
Maka inilah hikmah. Yang boleh jadi engkau tidak suka sesuatu hal tapi baik bagimu. Boleh jadi engkau tak senang di Rutan, di Lapas atau di Penjara.
Namun baik bagimu, sebab di sini engkau mengenal Allah, menaati Allah, lalu engkau mencintai Allah dan Rasul-Nya. Allah berfirman,
وَعَسَىٰٓ أَن تَكۡرَهُواْ شَيۡـٔٗا وَهُوَ خَيۡرٞ لَّكُمۡۖ
Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu. QS. Al-Baqarah, Ayat 216
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah II
الله أكبر ٧x
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ المسبحة بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.
اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Ya Allah! Janganlah hamba tinggalkan Rutan ini kecuali engkau telah hapus dosa hamba, tutupi aib hamba, angkat derajad hamba dengan hidayahMu. Ya Allah! Jika ada di atara kami pernah berzina, mencuri mengambil hak orang lain, minum minuman keras, mengkomsumsi narkotika, berzina dan berbuat dosadosa besar ampunilah ya Allah dan berilah petujuk serta hidayah. Ya Allah! Jika ada diantara kami pernah berdosa kepada ibu dan bapaknya ampunilah kami. Ya Allah! Jika ada diantara mereka masih hidup ibu dan ayahnya berikan lah kami kesempatan untuk berbakti padanya. Namun jika ada diantara kami telah wafat ibunya atau ayahnya sudah ada di alam kubur maafkan dosa ibu dan ayahnya Ya Allah! Jagalah istri d an anakanak hamba diluar jamilah rezkinya, sebab hewan melatapun Engkau jamin rezkinya. Karena hamba miskin dan lemah berada di Rutan ini. Hingga tak bisa memberikan apa pun kepada istri putraputri hamba. Ya Allah! Banyak permohonan hamba kepadaMu terut ama segala yang baikbaik berikan kepada hamba sekarang maupun yang akan datang. Dan hamb berlindung kepadaMu dari segala yang buruk buruk sekarang maupun yang akan datang Ya Allah! Engkau pernitahkan kami beroaa kepadaMu, inilah doadoa kami, kabulkanlah Allah, Ya rabbal alamin. Ya ىبرقلا يذ ءآتيإو ناسحلإاو لدعلاب انرمأي الله نإ ! اللهدابع نوركذت مكلعل مكظعي يغبلاو ركنملاو ءآشحفلا نع ىهنيو و مكركذي ميظعلا الله اوركذاو ركذلو مكدزي همعن ىلع هوركشا
Wasalamu alaykum warahmatullahi wabarakatuh. ربكأ الله